Sempat heboh soal uji coba klorokuin dan hidroksiklorokuin dihentikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena alasan keamanan pada pasien Corona. Sebuah studi di The Lancet menunjukkan pasien Corona yang diberi obat malaria hidroksiklorokuin dan klorokuin alami gangguan jantung hingga tingkatkan risiko kematian.
Namun kini studi berjudul 'Hydroxychloroquine or chloroquine with or without a macrolide for treatment of COVID-19: a multinational registry analysis' tersebut ditarik. Alasan lantaran peninjau independen tidak dapat mengakses data yang digunakan untuk analisis sehingga validitasnya diragukan.
Indonesia sendiri hingga saat ini masih menggunakan klorokuin untuk pasien Corona seperti di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet. Hingga Jumat (5/6/2020), ada lebih dari 3 ribu pasien yang dilaporkan sembuh dan sudah dipulangkan.
"Total kami rawat 4.470 pasien (virus Corona COVID-19). Hingga saat ini yang sembuh totalnya 3.325 pasien," jelas Arief Riadi, Ketua Tim Medis COVID-19 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) melalui pesan singkat kepada detikcom dan ditulis Sabtu (6/6/2020).
Arief menjelaskan, seluruh pasien Corona di RS Wisma Atlet diberikan klorokuin. Pemberian klorokuin kepada seluruh pasien Corona di Wisma Atlet tidak memiliki efek samping serius atau berbahaya.
"Semua pasien di RS Wisma Atlet pakai klorokuin. Alhamdulillah tidak ada (efek serius dari penggunaan klorokuin)," lanjutnya.
Menurut Arief persentase kesembuhan dari penggunaan klorokuin masih dalam tahap penelitian. Namun untuk saat ini dapat dilihat dari banyaknya pasien sembuh Corona yang sudah dipulangkan.
"Masih dalam penelitian untuk tingkat kesembuhannya. Tetapi dari data di atas jumlah yang pulang (pasien sembuh menjalani perawatan termasuk diberi klorokuin)," pungkas Arief.
Pakai Klorokuin, Lebih dari 3 Ribu Pasien Corona di RS Wisma Atlet Sembuh
Email[email protected]
Telepon+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6612 986 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 88 9630
LokasiJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238