Juma't 15 September 2017 

Sumber         : Kapanlagi.com

Ketika Payung Teduh memutuskan untuk merilis single Akad, banyak pro-kontra yang muncul mengingat gaya musik yang ditawarkan. Melihat hal tersebut, Is pun mengungkapkan alasan kenapa Payung Teduh sampai mengusung gaya musik yang berbeda pada single fenomenalnya tersebut.

"Kenapa keluar dari zona nyaman karena dua album Payung Teduh sebelumnya begitu-begitu aja. Kalau tidak menantang diri kita untuk berada di atmosfer kerja yang baru, kayaknya kita nggak usah ngeband lagi. Makanya kami gandeng orang-orang seperti produser Casmala yang banyak bantu Reza, Dewa. Karena saya proses rekaman aja banyak nyuri ilmu dari mereka," ujarnya saat ditemui bersama Payung Teduh di Garuda Wisnu Kencana, Bali, Minggu (10/9/2017).

Is yang juga menjabat sebagai frontman Payung Teduh juga menjelaskan kalau proses rekaman single Akad justru membuat mereka semakin kaya akan ide untuk berinovasi. Walau begitu, Is menegaskan kalau single-single Payung Teduh berikutnya akan tetap terasa seperti yang lama namun lebih berisik.

"Tapi ketika kami kemas di studio dengan obrolan, ternyata bisa. Itu memperkaya kami. Coba lu pakai gitar coba lu pakai apa. Kami jadi tidak terlalu takut kayak kemarin karena dulu lucky bastard aja. Kami pengen bikin sesuatu yang lebih dikonsep. Lebih diniatkan dan kebetulan Akad itu di luar ekspektasi. Makanya saya bilang jagoan nomor empat karena di luar Akad, lagu-lagunya masih kayak Payung Teduh, cuma lebih berisik aja," lanjutnya.

Sedangkan bagi Combi, perubahan yang disajikan Payung Teduh melalui single Akad merupakan bentuk dari pendewasaan mereka sebagai musisi. Tentu saja semua itu didasari dengan alasan agar musik yang mereka tawarkan pada para pendengarnya tidak terasa monoton.

"Itu bagian dari evolusi sebagai musisi kali ya. Biar nggak gitu-gitu terus lagu-lagunya. Alhamdulillah dengan evolusi kami ini, kami jadi lebih pede," pungkas Combi singkat.