Produser dan DJ kenamaan asal Prancis, David Guetta, mungkin berniat baik dengan memberi tribut kepada George Floyd, pria Amerika Serikat berkulit hitam yang tewas akibat kekerasan yang dilakukan polisi beberapa waktu lalu. Namun aksinya dalam sebuah livestream terbaru ini justru mendapat banyak kecaman.
Di acara penggalangan dana United At Home, di mana ia tampil di kota New York, Guetta menyebutkan jika dunia sedang mengalami masa sulit, begitu juga dengan Amerika. Oleh karenanya ia melakukan sesi rekaman spesial untuk mengenang George Floyd.
Guetta kemudian meremix pidato legendaris Martin Luther King Jr di tahun 1963 lalu, “I have a dream,” dengan musik ala EDM. Tapi rupanya aksi ini tidak mendapat sambutan positif dari banyak orang. Seperti yang dilakukan oleh DJ dan produser asal Skotlandia, Hudson Mohawke.
Di akun medsos miliknya Hudson menyebutkan jika aksi Guetta ini kurang sensitif dengan sejarah dan sama sekali salah secara etika. Video yang diposting Hudson tersebut kemudian disaksikan lebih dari 1 juta kali.
Dono where to start w counting the levels of tone deaf and wrong here pic.twitter.com/kzbctNwcjv
— Hudson Mohawke (@HudMo) May 31, 2020
Meski banyak yang simpati dengan niat Guetta dalam tributnya ini, namun mereka juga menyayangkan aksi sang DJ yang dianggap berlaku tidak hormat kepada sejarah ataupun sosok Martin Luther King Jr itu sendiri.