Siapa yang tidak tergoda dengan nikmatnya sate? Makanan yang berasal dari olahan daging dan bumbu kacang ini begitu digemari orang. Mulai anak-anak hingga orang dewasa gemar menyantap makanan yang diproses dengan cara dibakar ini. Aroma panggangan dan desis daging yang mengenai api panas itu, ditaburi dengan minyak yang diresapi dengan bumbu kecap dan arang yang dikenal serta kerenyahan membuat sulit menolaknya. Namun, di balik nikmatnya sate, ternyata sate kurang baik bagi kesehatan tubuh.
Baru-baru ini sebuah artikel yang diterbitkan dalam The Diagnosa menjelaskan sate dapat bersifat karsinogenik. Artikel yang ditulis oleh Dr Latif Saad menjelaskan tentang bagaimana daging panggang seperti sate, BBQ, dan lainnya dalam kategori yang sama melalui reaksi Maillard ketika dimasak melalui suhu panas tinggi (misalnya digoreng, dipanggang dan dibakar).
Ini akan mengubah gula dan asam amino menjadi senyawa yang disebut akrilamida, yang dapat menyebabkan kanker. Umumnya, semakin lama dan semakin panas makanan yang dimasak, semakin banyak akrilamida terbentuk. Di sisi lain proses memasak dengan cara di rebus dan dikukus tidak dianggap memicu pembentukan akrilamida. Sementara roti bakar yang terlalu banyak dapat membuat tumpukan akrilamida.
Dilansir laman World of buzz, akrilamida oleh institusi dunia seperti Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), Program Toksikologi Nasional AS (NTP), dan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) diklasifikasikan sebagai karsinogenik bagi manusia. Hal itu karena ada pembentukan bahan kimia yang tidak hanya disebabkan oleh makanan yang dimasak seperti sate tetapi juga sangat lazim ditemui dalam asap rokok.
Namun, ini tidak berarti bahwa Anda harus menghilangkan sate dari hidup Anda selamanya. Badan pangan Amerika Serikat, FDA menyarankan bahwa konsumen makan makanan seimbang yang membatasi makanan dan metode memasak yang mungkin menghasilkan kadar akrilamida yang tinggi seperti dibakar.
sumber: viva.co.id