menyatakan kesiapan untuk membantu korban bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, , pada akhir pekan lalu yang sudah menewaskan setidaknya 104 orang. "Kami menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mempersiapkan tanggap darurat bantuan kemanusiaan dalam menghadapi bencana seperti ini," kata Asisten Wakil Menteri Luar Negeri AS, W Patrick Murphy, di sela High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation di Jakarta, Rabu (20/3).
Menurut Murphy, Indonesia dan negara di Asia Tenggara lainnya memerlukan mekanisme tanggap darurat lantaran kawasan tersebut memiliki banyak risiko bencana alam. Selain 140 orang tewas, sedikitnya 160 luka-luka akibat banjir bandang di Sentani. Hingga kini, 75 orang juga dilaporkan belum ditemukan. Sebanyak 9.691 orang juga terpaksa mengungsi di 18 titik akibat banjir.
Dalam kesempatan itu, Murphy juga sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Murphy menyatakan dia dan Retno turut membahas penembakan di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, pada pekan lalu.Ia mengungkapkan duka cita kepada Retno lantaran satu warga Indonesia ikut tewas dalam aksi teror yang menewaskan 50 orang itu. Murphy menegaskan penembakan yang dilakukan warga Australia bernama Brenton Tarrant itu merupakan aksi terorisme tidak manusiawi.Dia menuturkan AS berdiri bersama masyarakat Selandia Baru yang berasal dari agama dan etnis apa pun, khususnya keluarga korban penembakan. "Akhirnya, hari ini, AS bisa menunjukkan (solidaritas) kepada Selandia Baru bahwa kami turut mengecam serangan teroris tidak manusiawi di Christchurch," kata Murphy. (rds/has)