Medan FM - Badan perlindungan tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Sumut mencatat hingga bulan Juni 2016, sekitar 693 hektar lahan pertanian di sumatera utara terkena dampak bencana alam banjir. Akibatnya, ribuan ton padi tidak bisa dipanen atau mengalami puso.
Pelaksana Kelompok Kerja (Pokja) Pangan Balai perlindungan tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Sumut, Buchari mengatakan lahan yang paling banyak mengalami puso akibat kebanjiran yaitu di kabupaten Asahan sekitar 378 hektar. Selanjutnya di kabupaten Deli Serdang 156 hektar, Tapanuli Selatan 104 hektar dan kota Medan 30 hektar. Selain daerah tersebut, terdapat juga lahan pertanian padi yang rusak akibat banjir, namun masih dalam kondisi ringan yaitu di kabupaten Tapanuli Utara, Serdang Bedagai, Batu Bara dan Tanah Karo dengan luas sekitar 1392 hektar.
Selain itu, Buchari juga menambahkan pada bulan februari banyak lahan pertanian yang rusak akibat perubahan iklim ekstrim atau kebanjiran. (Tri Kurniawan/Medan)