Medan FM - Setiap petugas yang melakukan Sensus Ekonomi 2016 harus menjamin kerahasiaan pengusaha mulai dari data peribadi, data usaha serta omset yang diberikan pengusaha. Hal itu diungkapkan salah seorang pengusaha, Tongariodjo Angkasa Ginting saat menerima petugas Sensus Ekonomi 2016 di Thong's Bakery & Cafe jalan S Parman Medan.
Menurutnya, data ini sangat dibutuhkan Pemerintah khususnya untuk mendatangkan investor sehingga pembangunan kedepannya merata dan menjadi peta daerah yang memiliki potensi tinggi. Namun didalam mendata, dirinya khawatir terdapat oknum petugas yang memiliki kepentingan sehingga diminta setiap petugas mampu menjaga kerahasiaan pengusaha dalam melakukan sensus. Seleksi dan pelatihan yang diberikan kepada petugas juga harus lebih ditingkatkan sehingga kompetensi petugas mendata lebih akurat. Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumatera Utara ini pun berharap agar pengusaha dan masyarakat luas mendukung petugas sehingga sensus ekonomi ini berjalan lancar.
Sementara itu, Kepala Bidang Statistic Distribusi BPS Sumut, Bismark Saor Pardamen mengatakan sensus ekonomi ini sudah berjalan 4 kali sejak tahun 1986. Dirinya akan menjamin kerahasiaan data milik pengusaha karna memang sudah diatur dalam peraturan. Bahkan jika sampai data sensus bocor, maka ada sanksi yang diberikan pemerintah bagi setiap petugas BPS. Untuk itu, dirinya menghimbau agar masyarakat khususnya pengusaha tidak takut dan terbuka dengan petugas yang melakukan sensus ekonomi ini.
Lebih lanjut, Kepala IPDS BPS Sumut, Thomas menambahkansensus ekonomi ini akan dilakukan baik untuk usaha besar, menengah, kecil bahkan mikro sejak 1 hingga 31 Mei 2016. (Tri Kurniawan/Medan)