Medan FM - Ratusan supir taksi yang beroperasi di Kuala Namu International Airport siang tadi melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD Sumatera Utara menuntut agar menertibkan operasional angkutan umum berplat hitam.
Salah seorang supir taksi, Syahputra mengatakan dengan kehadiran angkutan umum plat hitam pihaknya mengaku pendapatan terus mengalami penurunan sekitar Rp 200ribu perharinya. Untuk itu, pihaknya mendesak agar membatalkan MoU antara angkutan plat hitam dengan pihak Angkasa Pura. Lebih lanjut, Syahputra menambahkan pihaknya juga meminta agar segera menghapuskan pengoperasian angkutan plat hitam yang memakai aplikasi seperti Gojek.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sumut, Wagirin Arman saat menerima massa aksi mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil General Manager Angkasa Pura, Dinas Perhubungan dan pihak Kepolisian untuk mempertanyakan pengoperasian angkutan plat hitam.
Dari pantauan redaksi City dilapangan, ratusan armada taksi tampak dijejerkan didepan gedung DPRD Sumut sehingga menyebabkan kemacetan disekitar jalan Imam Bonjol Medan. (Rizky Pradita/Medan)