Medan Fm - Petani karet di Sumatera Utara menolak program replanting atau peremajaan lahan karet yang diwacanakan pemerintah pusat bagi 1 juta hektar lahan karet se Indonesia.
Salah seorang petani asal Padang Lawas Utara (Paluta), Syamsudin Siregar mengatakan program tersebut justru semakin menyulitkan petani, sebab dengan harga yang masih sekitar Rp 5000 perkilogram membuat petani meninggalkan lahannya mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebab untuk menghasilkan getah karet, tanaman membutuhkan waktu 5 tahun sehingga selama 3 tahun itu, banyak petani yang akan kehilangan mata pencariannya. Menurut Syamsudin, bantuan benih jagung yang diberikan pemerintah juga dinilai kurang tepat karena tidak semua lahan cocok ditanamin jagung.
Untuk diketahui, Kementrian Pertanian menyiapkan program replanting seluas satu juta hektare karet pada beberapa daerah sentra komoditas, salah satunya Sumatera Utara. Peremajaan ini akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2016. (Tri Kurniawan/Medan)