Medan FM - Asosiasi Peternak Ayam Rakyat Indonesia atau ASPARI menuding bahwa pengusaha pabrikan besar yang berasal dari penanam modal asing menjadi penyebab tingginya harga ayam di pasar.
Ketua Aspari, Tengku Zulkarnain mengatakan kondisi harga ayam saat ini masih tidak lebih baik dibandingkan sebelumnya karena pemeliharaan ayam masih dikuasai oleh para Penanam Modal Asing (PMA). Bahkan kebijakan Parents Stock membuat kondisi peternak semakin sulit karena harga bibit ayam tinggi. Di Sumatera Utara, sekitar 30 sampai 40 persen bibit ayam yang ada sudah dimusnaskan yang tentunya akan membuat peternak merugi akibat harganya yang kian tinggi. Menurut Zulkarnaen, harus ada jaminan agar kualitas pakan, bibit dan obat serta harga jual tidak dimonopoli PMA sehingga pasaranlah yang akan mentukan harga ayam.
Lebih lanjut, Zulkarnaen juga memperkirakan harga ayam masih akan tetap tinggi dan peternak mandiri masih akan merugi jika system yang dianut tidak dirubah. (Tri Kurniawan/Medan)