Medan FM - Pelaku usaha pengolahan tempe tahu di Sumatera Utara terancam gulung tikar akibat dampak melemahnya nilai tukar rupiah. Bagaimana tidak, kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu tempe masih diimpor dari negara luar khususnya Amerika Serikat yang saat ini nilai tukar rupiah sangat jatuh terhadap dollar amerika serikat.

Ketua UKM Center Sumatera Utara, Deni Faisal Mirza mengatakan selain akibat impor bahan baku, kenaikan suku bungan bank juga sangat mempengaruhi perkembangan UMKM. Biasanya pelaku usaha hanya dibebankan bunga 13 persen kini menjadi 16 persen akibat melemahnya kurs rupiah. Menurut Deni, hal ini mengakibatkan pelaku UMKM menaikan harga 5 hingga 10 persen untuk menutupi cost pengeluaran.

Selain itu, Deni faisal mirza juga mengatakan saat ini pelaku usaaha masih menggunakan stok bahan baku, namun jika dibiarkan hingga bulan depan, maka pelaku UMKM terpaksa akan mengimpor bahan baku yang juga akan berdampak pada kenaikan harga. (Tri Kurniawan/Medan)