Medan FM - Dari 1100 aduan yang masuk ke dewan pers selama tahun 2015 ini, sekitar 40 persen diantaranya datang dari Sumatera Utara. Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi pada dialog pencegahan terorisme melalui media di Medan Siang Tadi.

Menurutnya, dari jumlah tersebut, kebanyakan adalah aduan tentang wartawan yang menyalahi kode etik seperti melakukan pemerasan. Jimmy menambahkan dari ribuan media cetak yang ada di Sumatera Utara hanya sekitar 650 media cetak yang terverifikasi dengan baik. Selain itu terdapat 2250 stasiun radio dan 420 stasiun Televisi baik lokal maupun nasional serta TV berlangganan yang memenuhi standar perusahaan pers. Bahkan yang lebih mencengangkan, dari ribuan media online yang ada, hanya 450 yang memenuhi standart itu. Jimmy menambahkan

Sementara itu, Pengamat Media sekaligus anggota MUI Sumut, Profesor Syahrin Harahap mengatakan akar histori di Indonesia khususnya Sumatera Utara sebenarnya tidak ada radikalisme, sebab radikal itu diadopsi dari negara timur tengah. Untuk itu Media perlu menjalankan langkah kongkrit dengan melakukan berbagai dialog dengan para tokoh untuk memperkecil gerak radikalisme.

Selain itu, Profesor Syahrin Harahap juga mengatakan media yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi kondisi publik juga harus sering mengangkat kegiatan masyarakat yang dapat memperkecil ruang lingkup radikalisme. (Tri Kurniawan/Medan)