Medan FM - Meskipun sudah 6 kali melakukan inspeksi mendadak atau Sidak ke sejumlah pasar traditional dan pasar modern, namun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tidak menemukan beras palsu atau beras yang diduga mengandung plastik. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Bidar Alamsyah saat melakukan Sidak ke salah satu gudang beras di Jalan Cemara Medan, siang tadi.
Menurutnya, beras di Sumatera Utara ini kebanyakan adalah beras lokal ataupun beras yang didatangkan dari luar pulau sumatera, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Bahkan pengakuan Bidar, beras yang beredar bukanlah beras impor, sebab untuk tahun ini tidak ada impor beras yang dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya meragukan adanya warga yang keracunan akibat beras palsu, karena jika beras palsu beredar, maka yang sakit tidak hanya satu orang, namun banyak. Namun begitupun, pihaknya tetap akan mengawasi dan meneliti beras yang ada untuk di cek dilabolatorium BPOM Medan.
Sementara itu, Kepala Bulog Sumut, Fasika Khaerul Zaman yang ikut dalam rombongan Sidak mengatakan untuk peredaran beras, pihaknya hanya sebagai operator yang hanya menunggu perintah untuk bekerja. Kebanyakan beras yang ada di gudang bulog juga merupakan beras lokal, ataupun beras yang dipasok dari luar daerah. Hingga kini pihaknya juga belum menerima surat perintah impor dari kementrian perdagangan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat.
Sementara itu, kepala dinas perindustrian dan perdagangan kota medan, Syahrizal Arif menghimbau kepada masyarakat untuk berhati hati dan waspada dalam membeli beras serta memperhatikan secara seksama ciri beras yang dibeli. (Tri Kurniawan/Medan)